Jumat, 25 Mei 2012
Karya Tulis Ilmiah Stimulasi Anak usia 0-5 tahun
BAB 1
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Stimulasi adalah upaya orang tua atau keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang. Aktifitas bermain dan suasana cinta ini pentig guna merangsang seluruh sistem indera, melatih kemampuan motorikhalus dan kasar, kemampuan berkomunkasi serta perasaan pikiran si anak. Seperti di jelaskan pakar dan konsultan tumbuh kembang anak . rangsangan atau Stimulasi sejak dini adalah salah satu faktor eksternal yang sangat penting dalam menentukan kecerdasan anak. Selain stimulasi ada faktor eksternal lain yang ikut mempengaruhi kecerdasan seorang anak yakni kualitas asupan gizi, pola pengasuhan yang tepat dan kasih sayang terhadap anak (dr. Kusnandi Rusmi, Sp.A(k) MM, 2010).
Tiap orang tua menginginkan putra-putrinya mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Proses kembang anak dalam kandungansampai usia remaja berkaitan satu sama lain. Proses ini di pengaruhi banyak faktor secara garis besar terbagi dua faktor yaitu faktor Genetik dan Biofisiko psikososial. Dalam proses tersebut anak memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar anak, yaitu pertumbuhan asuh (biomedis), asih (kebutuhan emosi dan kasih sayang), dan asah (pemberian stimulasi/rangsang). Salah satu cara mendapat anak yang berkualitas adalah dengan memantau tumbuh kembang anak secara berkala. Umumnya jika pertumbuhan mengalami gangguan maka akan memberikan dampak pula pada aspek perkembangan. Untuk itu pemantauan perlu dilakukan berkesinambungan mencakup pemantauan pertumbuhan dan skrining perkembangan. Tiga tahun pertama usia perkembangan anak merupakan periode emas/masa kritis untuk optimalisasi proses tumbuh kembang dan merupakan masa yang tepat untuk seorang anak menjadi dewasa yang unggul di kemudian hari (Arixs, 2008)
Para orang tua hendaknya lebih menyadari dan peduli terhadap perkembangan anak. Orang tua harus paham detiksi dini tumbuh kembanganak. Deteksi dini akan mengatisipasi adanya keterlambatan dalam gerak mootorik kasar. Anak-anak di dunia padas umumnya dan anak-anak di Indonesia pada khususnya saat ini sedang menghadapi perubahan global. Perubahan tersebut di tandai beberapa hal antara lain ledakan penduduk, kemajuan teknologi yang pesat gaya hidup, dan sebagainya. Perubahan-perubahan tersebut berpengaruh terhadap pendidikan anak-anak.
Orang tua memiliki peran penting dalam optimalisasi perkembangan seorang anak. Orang tua harus selalu memberikan rangsang / stimulasi kepada anak dalam semua aspek perkembangan baik motorik kasar maupun halus, bahasa dan personal sosial. Stimulasi ini harus di berikan secara rutin dan berkesinambungan dengan kasih sayang, metode bermain dan lain-lain. Sehingga perkembangan anak akan berjalan optimal. Kurangnya stimulasi dari orang tua dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan anak, karena itu para orang tua atau pengasuh harus diberi penjelasan cara-cara melakukan stimulasi kepada anak-anak (Dinkes,2009).
Kebutuhan stimulasi atau upaya merangsan anak untuk memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun ketermpilan baru ternyata sangat penting dalam upaya peningkatan kecerdasan anak. Stimulasi dapat dilakukan pada anak sejak calon bayi masih berwujud janin, sebab janin bukan merupakan makhluk yang pasif. Di dalam kandungan janin sudah dapat bernafas, menendang , menggeliat, bergerak, menelan menghisap jempol, dan lainnya. (Siswono, 2004). Stimulasi juga dilakukan orang tua (keluarga) setiap ada kesempatan atau sehari-hari. Stimulasi disesuaikan dengan umur dan prinsip stimulasi (Suherman, 2000).
Pengetahuan ibu dalam memberikan stimulasi pada anak sangat penting. Banyak ibu yang masih belum mempunyai pengetahuan yang benar tentang stimulasi perkembangan pada anak, ketidaktahuan perkembangan stimulasi perkembangan berkaitan dengan baik dengan yang dimaksud stimulasi perkembangan maupun tujuan pemberian stimulasi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Bagaimanakah stimulasi perkembangan anak usia 0-5 tahun?.
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui tentang stimulasi perkembangan anak usia 0-5 tahun.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat memberi pengalaman nyata bagi peneliti sebagai peneliti pemula dalam proses penelitian dan peneliti dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuannya yang diperoleh dari kampus.
2. Bagi Praktisi
Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan, Masyarakat, dan Pemerintah tentang pentingnya pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan anak usia 0-5 tahun.
3. Bagi Teoritis
Sebagai data dan informasi perkembangan ilmu pengetahuan pada institusi kesehatan informasi penelitian selanjutnya, terutama dalam menstimulasi perkembangan anak usia 0-5 tahun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Stimulasi
a. Pengertian
Stimulasi adalah kegiatan yang dilakukan merangsang kemampuan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Oktaria, 2007)
Stimulasi ini adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan sebaiknya sejak janin 6 bulan dalam kandungan) dilakukan setiap hari, untuk merangsang sistem indera (pendengaran, penglihatan, paraba, pencium, pengecap). Selain itu harus pula merangsang gerak kasar dan gerak halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang menyenangkan perasaan bayi. Rangsangan yang dilakukan sejak lahir, terus-menerus, bervariasi, dengan suasana bermain dam kasih sayang, akan memacu berbagai aspek kecerdaan anak (kecerdasan multipel) yaitu kecerdasan : logiko-matematik, emosi, komunikasi bahasa, (linguistik), kecerdasan muisikal, gerak (kinestetik), visuo spasial, seni rupa (dr. Kusnandi Rusmi, Sp.A(k) MM, 2010).
b Tujuan Stimulasi
Tujuan tindakan memberikan stimulasi pada anak adalah untuk membantu anak mencapai tingkat perkembangan yang optimal atau sesuai dengan yang diharapkan. Tindakan ini meliputi berbagai aktifitas untuk merangsang perkembangan anak, seperti latihan gerak, berbicara, berfikir, kemandidian dan sosialisasi. Stimulasi dilakukan orangtua dan keluarga setiap ada kesempatan atau sehari hari. Stimulasi disesuaikan dengan umur dan prinsip stimulasi ( Suherman, 2000 ).
c Tugas Perkembangan
1) Bayi umur 0-3 Bulan
Tugas perkembangan ( ketermpilan yang harus dicapai ) :
a) Dapat menggerakan kaki sama mudahnya.
b) Dapat bereaksi melihat kearah sumber cahaya.
c) Mengoceh dan bereaksi terhadap suara.
d) Bereaksi senyum terhadap ajakan
2) Bayi Umur 3-6 Bulan
Tugas perkembangan ( ketermpilan yang harus dicapai ) :
a) Menegakkan kepala saat telungkup.
b) Meraih benda yang terjangkau.
c) Menengok kearah sumber suara.
d) Mencari benda yang dipindahkan.
3) Bayi umur 6-9 Bulan
Tugas perkembangan ( ketermpilan yang harus dicapai ) :
a) Ketika didudukan dapat bertahan dengan kepala tegak
b) Memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan yang lain.
c) Tertawa/berteriak melihat benda menarik.
d) Makan biskuit tanpa dibantu.
4) Bayi umur 9-12 Bulan
Tugas perkembangan ( ketermpilan yang harus dicapai ) :
a) Berjalan dengan berpegangan.
b) Dapat meraup benda-benda kecil.
c) Mengatakan dua suku kata yang sama.
d) Bereaksi terhadap permainan ” Ciluk baa”
5) Bayi umur 12-18 Bulan
Tugas perkembangan ( ketermpilan yang harus dicapai ) :
a) Berjalan sendiri tidak jauh.
b) Mengambil benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk.
c) Mengungkap keinginan secara sederhana.
d) Minum sendiri dari gelas tidak tumpah.
6) Bayi umur 18-24 Bulan
Tugas perkembangan ( ketermpilan yang harus dicapai ) :
a) Berjalan mundur sedikitnya 5 langkah
b) Mencorat-coret dengan alat tulis.
c) Menunjukkan bagian tubuh dan menyebutkan namanya.
d) Meniru melakukan pekerjaan rumah tangga
7) Bayi umur 2-4 tahun
Tugas perkembangan ( ketermpilan yang harus dicapai ) :
a) Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan,setidaknya dua hitungan.
b) Meniru membuat garis lurus.
c) Menyatakan keinginan setidaknya dengan dua kata.
d) Melepas pakaian sendiri.
8) Bayi umur 4-5 tahun
a) Dapat memghafal hari – hari dalm seminggu
b) Pandai berbicara
d. Cara Melakukan stimimulasi terhadap anak
Menurut Suherman, 2000 cara melakukan stimulasi pada anak adalah sebagai berikut :
1) Bayi Umur 0-3 bulan
a) Bergaul dan mandiri
Ajaklah bayi anda berbicara dengan lembut, dibuai, dipeluk, dinyanikan lagu.
b) Bicara, bahasa kecerdasan
Ajaklah bayi anda berbicara, mendengarkan berbagai suara ( suara radio, burung, dan lain-lain).
c) Gerak kasar
Latihlah bayi anda mengangkat kepala pada posisi telungkup dan memperhatikan benda bergerak.
d) Gerak hlalus
Latihlah bayi anda mengangkat benda kecil.
2) Bayi umur 3-6 Bulan
Stimulasi yang dibutuhkan bayi usia 3-6 bulan:
a) Bergaul dan mandiri
Latihlah bayi anda mencari sumbersuara.
b) Bicara bahasa kecerdasan
Latihlah bayi anda menirukan suara/bunyi/kata.
c) Gerak kasar
Latihlah bayi anda menyangga leher dengan kuat.
d) Gerak halus
Latihlah bayi anda meraup benda kecil.
3) Bayi umur 6-9 Bulan
Stimulasi yang dibutuhkan bayi usia 6-9 bulan :
a) Gerak kasar
Latihlah bayi anda berjalan dengan berpegangan.
b) Gerak halus
Latihlah bayi anda memasukkan dan mengeluarkan benda dari wadah.
c) Berbicara, bahasa dan kecerdasan
Latihlah anak menirukan kata.
d) Bergaul dan mandiri
Ajak anak anda bermain dengan orang lain.
4) Bayi umur 9-12 Bulan
Stimulasi yang dibutuhkan bayi usia 9-12 bulan:
a) Gerak Kasar
(1) Latih anak berjalan sendiri
b) Gerak Halus
(1) Ajak anak menggelindingkan bola.
(2) Gelindingkan bola kearah anak kemudian minta untuk menggelindingkan kembali.
c) Berbicara, bahasa dan kecerdasan
(1) Latih anak menirukan kata
(2) Kenalkan dengan kata-kata baru sambil menunjukan gambarnya
d) Bergaul dan mandiri
(1) Ajak anak mengikuti kegiatan keluarga, misal makan bersama
5) Bayi umur 12-18 Bulan
Stimulasi yang dibutuhkan bayi usia 12-18 bulan :
a) Gerak Kasar
Naik turun lantai
b) Gerak Halus
Bermain dengan anak melempar dan menangkap bola besar kemudian kecil.
c) Bicara, bahasa dan kecerdasan
Latih anak menunjuk dan menyebutkan bagaian tubuh.
d) Bergaul dan berbicara
Beri kesempatan pada anak untuk melepaskan baju sendiri.
6) Bayi umur 18-24 Bulan
Stimulasi yang dibutuhkan bayi usia 18-24 bulan
a) Gerak kasar
Latih anak melompat dengan satu kaki.
b) Gerak halus
Latih anak menggambar bulatan, Garis segitiga dan gambar wajah.
c) Berbicara, bahasa dan kecerdasan
Latih anak mengikuti perintah.
d) Bergaul dan mandiri
Latih anak agar mau ditinggalkan untuk sementara waktu.
7) Bayi umur 2-4 Tahun
Stimulasi yang dibutuhkan bayi usia 2-3 tahun
a) Gerak kasar
Latih anak melompat dengan satu kaki.
b) Gerak halus
Latih anak bermain menumpuk balok.
c) Berbicara, bahasa dan kecerdasan
Latih anak mengenal bentuk dan warna.
d) Bergaul dan mandiri
Latih anak mencuci tangan/kaki dan mengeringkan sendiri.
8) Bayi umur 4-5 Tahun
Stimulasi yang dibutuhkan bayi usia 4-5 tahun.
a) Melompat dan menari
Latih anak untuk melompat dan menari
b) Pandai berbicara
Latih anak untuk berbicara dengan tepat
c) Dapat menyebut hari-hari
Latih anak untuk bisa menghafal hari-hari dalam seminggu.
Stimulasi dilakukan setiap ada kesempatan berinteraksi dengan bayi/ balita, setiap hari, terus menerus, bervariasi, disesuaikan dengan usia perkembangan kemampuannya, dilakukan oleh keluarga ( terutama atau ibu pengganti ).
Stimulasi hendaknya dilaksanakan pada saat suasana yang menyenangkan dan kegembiraan antara pengasuh dan bayi/balita. Jangan memberikan stimulasi dengan terburu-buru, memaksakan kehendak pengasuh, tidak memperhatikan minat balita, atau bayi sedang mengantuk, bosan atau bermain yang lain. Pengasuh yang sering, marah, bosan, sebal, maka tanpa disadari pengasuh malah memberikan rangsang emosional yang negatif. Karena prinsipnya semua ucapan, sikap dan perbuatan merupakan stimulasi yang direkam, diingat dan ditiru atau justru menimbulkan ketakutan bagi bayi/ balita (dr. Kusnandi Rusmi, Sp.A(k) MM, 2010).
3. Perkembangan Anak Usia 0 - 5 Tahun
a. Pengertian
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara bahasa serta sosialisasi dankemandirian (Kosnandi, 2008).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pengamatan (Dr. Soetjiningsih, 2000).
Menurut DepKes perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh (Kuliah Bidan, 2005)
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi tumbuh Kembang
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu :
1). Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Faktor ini juga merupakan fakotr bawaan anak, yaitu potensi yang menjadi ciri khasnya. Melalui genetik yang terkandung dalam sel telur yang telah di buahi, dapat ditentukan kualitas petumbuhan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
2). Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor ini disebut juga milieu merupakan tempat anak tersebut hidup, dan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak.Lingkungan yang cukup baik memungkinkan tercvapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan merupakan lingkungan ” bio-fisiko-psiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiasp hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
Faktor lingkungan ini secara garis besar di bagi menjadi :
a). Faktor yang mempengaruhi anak pada waktu masif didalam kandungan (faktor pranatal)
b). Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (faktor postnatal)
Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari kosepsi sampai lahir, antara lain:
a) Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum tyerjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat bawaan, hambatan pertumbuhan otak, anemia pada bayi baru lahir, mudah terkena inveksi, aubortus dan sebagainya.
b) Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam uterus dapat kelainan kelainan bawaan, talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau kranio tabes.
c) Toksin/Zat Kimia
Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi antara lain obat anti kanker, rokok, alkohol, beserta logom berat lainnya.
d) Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah somatotropin, tiroit, insulin, hpormon plasenta, peptida-peptida lain dengan aktifitas mirip insulin. Apabila sal;ah satu dari hormon tersebut mengalami definisi maka dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga terjadi retardasi mental, cacat bawaan dan lain-lain.
e) Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya, sedangkan efek radiasi pada orang laki-lakidapat menyebabkan cacat bawaan pada anaknya.
f) Infeksi
Setiap hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin. Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH, sedangkan infeksi lainnya juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria, polio, influenza, dan lain-lain.
g) Stres
Stres yang dialami oleh ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain cacat kelainan bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.
h) Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, kren ikterus, atau lahir mati.
i) Anoksia Embrio
Menurunnya oksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, menyebabkan BBLR.
Bayi yang baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari satu sistem yang teratur sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu sistem yamg tergantung pada kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri.
Lingkungan postnatal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan menjadi :
a) Lingkungan Biologis
Lingkungan biologis yang dimaksud adalah ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolisme, dan hormon.
b) Faktor fisik
Yang termasuk dalam faktor fisik adalah cuaca, musim, keadaan goegrafis duatu wilayah, sanitasi, keadaan rumah baik dari struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan keadaan hunian serta radiasi.
c) Faktor Psikososial
Stimulasi merupakan faktor penting dalam tumbuh kembang anak, selain motifasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar, ganjaran hukuman yang wajar merupakan hal yang dapat menumbuhkan motifasi yang kuat dalam perkembangan kepribadian anak di kemudian hari, dalam proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya, stresjuga sangat berpengaruh terhadap anak, selain sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas interaksi anak orang tua dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak.
d) Faktor keluarga dan adat istiadat
Faktor keluarga yang berpengaruh tyerhadap tumbuh kembang anak yaitu pekerjaan /pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak karena orang tua dapat menyediakan baik primer maupun sekunder, pendidkan ayah/ibu yang baik dap[at menerima informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan pendidikan yang baik pula, jumlah saudara yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian yang akan diterima anak, jenis kelamin keluarga seperti apad masyarakat tradisiona masih banyak wanita yang mengalami menstrulasi sehingga banyak meningkatkan angka kematian bayi meningkat stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, adat istiadad, norma-norma, tabu-tabu, agama, urbanisasi yang banyak mengakibatkan kemiskinan dengan segala masalahnya, serta kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran-anggaran dan lain. (Kuliah Bidan, 2009).
c. Aspek-aspek Perkembangan Anak
1) Perkembangan fisik (Motorik)
Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan merup[akan hasil pola interaksi dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan fisik motorik meliputi perkembangan motorik kasar dan motorik halus.
a) Perkembangan motorik kasar
Kemampuan anak untuk duduk, berlari dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh dilakukan oleh anak untuk melakukan gerak tubuh. Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak yang lainnya.
b) Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu. Perkembangan dalam aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan menulis, menghitung dan menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus.
2) Perkembangan Emosi
Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai, merasa nyaman,berani, gembira, takut, dan marah, serta bentuk emosi-emosi lainnya. Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi interaksi dengan interaksi dengan orang tua dan orang-orang disekitarnya. Emosi yang berkembang akan sesuai impuls emopsi yang diterima. Misalnya, jika anak curahan kasih sayang, mereka akan belajar untukmenyayangi.
3) Perkembangan kognitif
Pada aspek kognitif, perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam menerima, mengolah dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan bahasa (bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata dan berbicara.
4) Perkembangan psikososial
Aspek psikososial berkaitan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Misal kemampuan anak untuk menyapa dan bermain dengan teman sebayanya. Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak, orangtua dan pendidik bisa merancang dan memberikan rangsangan serta latihan agar keempat aspek tersebut dapat berkembang secara seimbang. ( Asian Brain, 2009).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Stimulasi adalah upaya orang tua atau keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang. Tiap orang tua menginginkan putra-putrinya mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Proses kembang anak dalam kandungansampai usia remaja berkaitan satu sama lain. Proses ini di pengaruhi banyak faktor secara garis besar terbagi dua faktor yaitu faktor Genetik dan Biofisiko psikososial.
DAFTAR PUSTAKA
Asian Brain. 2009, Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita, Jakarta.
dr. Soetjiningsih, SPAK. 1995, Tumbuh Kembang anak.
dr. Rahadiyan Sasongko. 2009, Menggali dan Mengoptimalkan Kecerdasan Anak, Yogyakarta.
Drs. Suherman, 2000, Buku Saku Perkembangan Anak, Jakarta.
F.J. Monks A. M. P. Knoers Siti Rahayu Haditono. 2006, Psikologi Perkembangan, UGM, Yogyakarta.
http: // ridwanamiruddin. Wordpress. com / 2009 / 05 / Tumbuh Kembang Anak /
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
minta no hpnya min
Posting Komentar