Jumat, 25 Mei 2012

Karya Tulis Ilmiah Senam menyembuhkan Asma

BAB II Pembahasan A. Manfaat dan Tujuan Senam Asma Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena keberhasilan pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun juga faktor gizi dan olah raga. Bagi penderita asma, olah raga diperlukan untuk memperkuat otot-otot pernapasan. Senam asma bertujuan untuk: o Melatih cara bernafas yang benar. o Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan. o Melatih ekspektorasi yang efektif. o Meningkatkan sirkulasi. o Mempercepat asma yang terkontrol. o Mempertahankan asma yang terkontrol. o Kualitas hidup lebih baik. Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka yang akan melakukan senam asma. Syarat – syarat tersebut antara lain: • tidak dalam serangan asma, • sesak dan batuk, • tidak dalam serangan jantung, dan • tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau kurang tidur. B. Rangkaian dan frekwensi senam Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat otot-otot pernafasan agar penderita asma lebih mudah melakukan pernafasan dan ekspektorasi. Dalam pelaksanaannya, senam untuk asma ini tidak bias dilaksanakan tanpa adanya prosedur yang baik dan benar untuk menyembuhkan penderita asma. Adapun prosedur yang harus diperhatikan oleh penderita asma yang akan melakukan senam untuk menyembuhkan asma, yaitu senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap kali senam ± 30 menit. Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu. Selain itu, senam asma juga tidak dapat dilakukan dengan gerakan yang tak beraturan,tetapi pada dasarnya senam asma tidak berbeda dengan senam pada umumnya. Berikut rangkaian senam Asma: 1. Pemanasan Dimulai dengan pemanasan 2. latihan Inti Latihan inti bertujuan untuk melatih cara bernafas yang efektif bagi penderita asma dan melepaskan otot-otot pernafasan. Dengan irama yang ritmis, otot-otot akan menjadi santai, sehingga mempermudah pernafasan dan ekspektorasi.. Untuk gerakan inti, bisa dilakukan senam aerobik low impact. Aerobik dilakukan supaya tubuh bisa menghasilkan pembakaran O2 tinggi untuk meningkatkan embusan napas. Dengan cara menarik nafas dan mengeluarkan nafas. Proses pengeluaran nafas lebih lama 2 hitungan. 3. Aerobik Aerobik dilakukan supaya tubuh dapat menghasilkan pembakaran O2 tinggi untuk meningkatkan hembusan napas. Dan disesuaikan dengan kondisi dan usia peserta senam asma 4. Pendinginan Diakhiri pendinginan. alam pendinginan, dilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-otot kembali seperti keadaan semula yaitu dengan menggerakkan tangan sambil menarik napas pelan-pelan. C. Pendapat para ahli tentang senam asma Selain dengan obat, asma juga bisa ditangani dengan senam. Namanya senam asma. Cukup 3 kali seminggu, para penderita penyakit yang tidak bisa disembuhkan ini bisa tetapmenjaga kualitas hidupnya. Demikian diungkap Ketua Dewan Asma Indonesia (DAI) Prof dr Faisal Yunus, PhD, SpP(K), FCCP saat jumpa pers Hari Asma Dunia 2009 dengan tema "Anda Bisa Mengontrol Asma Anda, Bertindak Sekarang!" di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Banyak yang menyangka penderita asma tidak boleh berolahraga. Padahal, itu salah. Niniek Soetini SStFT, pemimpin Klinik Fisioterapi RS Siloam Hospital Surabaya, menjelaskan, keberhasilan pengobatan asma tak hanya ditentukan oleh obat-obatan yang dikonsumsi. Faktor gizi dan olahraga juga sangat berperan. Olahraga dalam konteks penyakit asma, menurut beliau, bertujuan mengurangi sesak napas serta meningkatkan kemampuan fisik. Karena itu, penderita asma akan merasa lebih nyaman. Hal itu ditandai oleh berkurangnya sesak napas, panik, cemas, serta depresi, sehingga pola tidur membaik dan percaya diri meningkat. Dengan berolahraga, kekuatan dan ketahanan otot, terutama otot pernapasan penderita, diharapkan membaik. "Kemampuan fungsional seperti aktivitas sehari-hari diharapkan juga meningkat," jelasnya. Memang, tidak sembarang olahraga bisa dilakukan penderita asma. Menurut Niniek, olah tubuh yang tepat bagi penderita asma adalah senam asma. Senam tersebut bermanfaat untuk memperkuat otot-otot pernapasan, otot bantu pernapasan, serta meningkatkan kapasitas embusan napas. Caranya, antara lain, berlatih napas perut serta mengulur otot-otot yang cenderung memendek akibat pola napas yang asmatis (pendek dan cepat). Meski demikian, senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Tujuannya, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Niniek menyatakan, saat senam, orang yang bersangkutan tidak sedang mengalami serangan asma atau masih mengalami sesak dan batuk. Penderita juga tidak berkondisi gagal jantung serta kondisi kesehatannya tidak sedang menurun, misalnya flu, kurang tidur, atau baru sembuh dari sakit. "Senam dilakukan dalam waktu bertingkat, mulai 20 menit hingga 60 menit, serta bertahap, mulai yang ringan hingga berat," menurut beliau. Hal itu diikuti frekuensi yang semakin lama semakin meningkat. Mulai tiga kali per minggu sampai lima kali per minggu. Sejatinya, senam asma tidak jauh berbeda dari senam umumnya. Diawali pemanasan, dilanjutkan peregangan, inti, dan diakhiri pendinginan. "Lakukan gerakan sesuai urutan. Yang jelas, pemanasan wajib dilakukan sebagai persiapan agar sistem tubuh siap menerima beban fisik yang meningkat," tegasnya. Prinsip gerakan pemanasan adalah melakukan gerakan bebas tanpa beban dengan melibatkan seluruh sendi tubuh. Misalnya, mengangkat pundak, berlari-lari kecil, menggerakkan tangan, atau menolehkan leher ke kiri dan ke kanan. Sementara itu, peregangan bisa dilakukan dengan memutar pinggang ke kanan dan kiri, meregangkan otot-otot lengan ke atas, depan, dan ke belakang. Untuk gerakan inti, bisa dilakukan senam aerobik low impact. Aerobik dilakukan supaya tubuh bisa menghasilkan pembakaran O2 tinggi untuk meningkatkan embusan napas. Gerakan yang terakhir adalah pendinginan. Dalam pendinginan, dilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-otot kembali seperti keadaan semula. Caranya, menggerakkan tangan sambil menarik napas pelan-pelan. Selain itu, untuk mengurangi kepanikan saat serangan asma melanda, Niniek memberikan beberapa tip. "Segera minum atau hirup obat yang biasa digunakan," ujar wanita berkacamata itu. Jika sedang berdiri, sandarkan tubuh ke tembok dengan kepala bertumpu dan menunduk. Bisa juga dengan duduk, lalu badan dicondongkan ke depan ke arah meja. Bagian dada di sanggah bantal. Kepala bertumpu pada tangan. "Hal itu ditujukan memudahkan bernapas," jelasnya. BAB III Penutup A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Masyarakat hendaknya mengetahui bahwa senam dapat membantu menyembuhkan penderita asma. 2. Masyarakat hendaknya mengetahui tata cara dan hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan senam asma. 3. Para ahli sudah meneliti dan setuju bahwa senam dapat membantu menyembuhkan asma. B. Saran Hendaknya diadakan eksplorasi tentang senam asma kepada masyarakat sehingga masyarakat mengetahuinya. DAFTAR PUSTAKA http://www.indospiritual.com http://www.medicastore.com/neo_napacin/senam_asma.htm Santosa Giriwijoyo dan Muchtamadji M. Ali. (2006). Ilmu Faal Olahraga Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI. Van (2004). Penyakit asma banyak diderita oleh anak-anak. Sinar Harapan: Jakarta Wara, Kushartanti. (2002). Olahraga Terapi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY Wisnu, Wardoyo. (2003). Revitalisasi Senam Penyembuhan Medica. Yogyakarta: SPa Medica Zul, Dahlan (2005). Masalah Asma di Indonesia dan Penaggulangannya. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

0 komentar:

Posting Komentar

 

Designed by Simply Fabulous Blogger Templates Tested by Blogger Templates